Rumah Langit Untuk Anak-Anak Bumi




Foto diambil dari Instagram @di_rumahlangit
Siang itu, anak-anak yang biasa terlihat di sekitar jalan mengambil barang-barang yang dapat menghasilkan agar mereka dapat terus menjalani  hidup keras di Ibukota. Dengan raut senyuman lebar ditambah teriak bahagia mereka belajar dengan penuh harap. Walaupun tak seperti sekolah tapi setidaknya mereka dapat merasakan seperti itu. Mereka sangat antusias setiap kali belajar walaupun dibumbui dengan tingkah mereka yang kadang memusingkan. Berawal dari kegelisahan seorang Ibu yang melihat anak-anak pemulung disekitar daerah  Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ibu Wina biasa disapa, bersama dengan suaminya pak Yusar berinisiatif untuk membuat suatu bimbel belajar untuk mereka. Kemudian terbentuklah Rumah Langit yang diberi nama oleh Pak Yusar. “ Awalnya tuh bikin rumah langit, kita ngeliat banyak anak pemulung sekitar sini, ngerongsok gitu kan.  Trus yang punya ide bikin rumah langit itu kan bapak. Kemudian pak Yusar ngumpulin temen-temennya untuk mendirikan Rumah Langit “.  Ujar salah satu Founder Rumah Langit, Ibu Wina
Rumah Langit didirikan pada tanggal 5 November 2016 yang berkonsep seperti bimbel untuk menampung anak-anak pemulung agar mereka dapat merasakan pendidikan. Bimbel ini memang dikhususkan untuk mereka dan gratis. Berfokus pada pelajaran matematika,ipa dan pengembangan kreativitas seni. Kemudian Ibu Wina memanggil anak-anak tersebut untuk mau belajar dengan mereka. Bangunan Rumah Langit tampak dari luar terlihat biasa saja, namun setelah ditelusuri kedalam. Akan banyak hal yang mengejutkan. Menurut cerita dari Founder Rumah Langit, pak Yusar, Dinding-dinding bergerigi didalam rumah ini adalah bekas cat yang menggumpal selama bertahun-tahun. Kemudia dilapisi luarnya lagi dan terlihat sangat unik. Rumah yang terletak dijalan Al-Bariyah,Kampung Tengah  ini didesain memang untuk belajar anak-anak pemulung tersebut. Namun setelah mereka belajar dirumah langit maka mereka diberi sebutan dengan “Anak-Anak Langit. Lalu Ibu dan Bapak juga disebut dengan Ibu dan Bapak langit. Kemudian ada kaka-kaka mahasiswa yang ikut membantu mengajar mereka dan disebut Kaka Langit.
Dinamakan Rumah langit karna Ibu dan Bapak langit mempunyai filosofi tersendiri. Rumah adalah tepat bernaung, tempat menemukan kenyamanan dan berkumpul bersama keluarga. Tempat belajar dan berbagi cerita. Lalu kata langit diambil karna langit itu luas dan tidak ada batasan. Bapak langit ingin anak-anak dapat bercita-cita setinggi mungkin. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha menggamapainya. Jadi Rumah Langit adalah tempat mereka belajar dan bercita-cita setinggi dan seluas langit. Pada awalnya terdapat sekitar dua puluh anak yang dibina disini dan sampai sekarang mencapai lima puluh enam anak langit. Kisaran usia mereka dari lima sampai empat belas tahun. Mereka merupakan anak-anak yang tidak sekolah ataupun putus sekolah karna hidup yang mengharuskan mereka bekerja di usia dini. Selain terdapat ruangan untuk mereka belajar, terdapat untuk semacam cafe kecil dibagian depan rumah langit untuk sekedar santai menikmati minuman hangat bagi para komunitas yang singgah di rumah langit.
Ada salah satu anak langit bernama Edi yang merupakan anak langit tertua disini. Umurnya sudah empat belas tahun tetapi dia sama sekali belum bisa membaca dan menulis . Bahkan tidak kenal dengan huruf abjad dan hanya tahu uang dua ribu saja. Semua uang yang diterima, dia menganggapnya kalau itu uang dua ribu rupiah. Karna kesehariannya hanya mengais barang-barang dan tidak sekolah. Akhirnya dia belajar dirumah langit dan sedikit demi sedikit mulai mengenal huruf dan mencoba untuk menulis. Tidak mudah memang mengingat usianya, namun antusiasnya sangatlah besar untuk dapat belajar. Dia terus belajar setiap hari agar dapat membaca dan menulis dengan baik. Rumah Langit ini selain membina anak-anak langit, mereka juga mnyalurkan anak-anak ke sekolah agar dapat merasakan pendidikan formal. Karna mereka juga berhak untuk dapat merasakan pendidikan yang sama dengan anak lainnya. Harapan pak Yusar atau bapak langit agar pengajar dirumah langit juga bisa menciptakan rumah-rumah lainnya. Kemudian digunakan untuk membantu anak-anak kurang mampu dan putus sekolah agar mereka dapat mengenyam pendidikan . harus ada yang memperdulikan mereka karna mereka adalah generasi selanjutnya. “Harapannya ya bisa muncul 1000 atau 2000 Rumah Langit, muncul ruma-rumah lainnya. Kita mah cuma jadi inspirasi awal buat mereka, kita mau temen-temen mahasiswa yang ngajar disini juga bisa punya impian untuk punya rumah singgah yang lain. Komunitas yang membangun rumah soial yang peduli sama mereka “ Ujar Pak Yusar.

Komentar