"
Oleh : Maryam
Sosial Media sekarang sudah seperti alat yang wajib digunakan oleh setiap manusia diberbagai belahan dunia. Tak terkecuali orang-orang primitif yang mencoba pergi keluar. Apabila dia menemukan sosmed ini maka dia akan tertarik menggunakannya.
Sebenarnya untuk apa sosial media ini ada? Jika dilihat dari namanya saja sudah pasti kita tahu. Terdapat arti kata-kata yang semuanya menjurus ke publik. Kata "sosial" dan "media", dua hal yang tak pernah melibatkan diri sendiri saja. Akan selalu ada pihak-pihak lain yang terlibat.
Untuk apa digunakan? Pastinya untuk bersosialisasi. Sosial media hadir untuk mempermudah dan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang. Diharapkan dengan adanya alat ini, manusia dapat lebih menjangkau kehidupan sosial yang lebih luas dengan waktu yang cepat.
Namun apa yang terlihat sekarang? Dampak dari sosial media sungguh diluar ekspektasi. Begitu banyak yang terjadi dan seperti ada dunia baru tercipta. Dunia yang kita kenal dengan sebutan "dunia Maya". Dari sinilah terbuka hal-hal yang terjadi hari ini.
Dunia Maya merupakan dunia baru dengan orang-orang yang masih tetap sama. Didalam dunia tersebut terjadi interaksi yang seolah tak seperti biasanya. Banyak wajah-wajah dengan selimut berbeda tampil di dunia tersebut. Seolah-olah kita bukan kita di dunia maya.
Yang terdapat di dunia Maya pastilah sudah tersaring dengan kemauan kita. Tak mungkin kau mengumbar aibmu disana. Jikapun mungkin tetap akan kau oles sedemikian rupa aib tersebut agar terlihat iba dimata semuanya. Jika tadinya tujuan sosial media untuk mempermudah akses, malah membuat dunia tersendiri.
Disinilah mulai terjadi adanya eksistensi yang tumbuh. Sosial media jika kita lihat sekarang adalah untuk sebuah eksistensi diri. Benar atau tidak, kenyataan yang terjadi memang seperti itu. Apa yang kita lakukan di sosial media adalah untuk memperlihatkan siapa kita.
Semua yang termuat disosial media adalah hasil rekayasa si pengguna. Apa yang mau dia perlihatkan itulah yang dimuat. Akan ada bagian-bagian yang disembunyikan demi tercapainya tujuan eksistensi. Sudah dipoles sedemikian rupa saja tetap banyak hujatan yang membanjiri. Semakin hari hidup terasa lebih banyak dunia maya daripada di dunia nyata.
Terbukti dari semakin banyaknya kaum-kaum yang selalu mengomentari setiap yang dimuat oleh seseorang. Namun tak bisa disalahkan juga, karna itu adalah hal yang pasti terjadi jika dimuat. Logikanya jika kau memuat sesuatu di dunia Maya, pastinya kau tau bahwa itu bukan menjadi hak pribadi lagi melainkan hak publik. Dalam artian publik pasti akan memberi pandangan dan menyimpulkan sendiri tentang apa yang kita muat.
Oleh karena itu, daripada kita saling menyalahkan atas apa yang publik kritisi terkait apa yang kita muat. Alangkah lebih baik lagi jika digunakan untuk eksistensi diri yang bermanfaat. Walaupun akan selalu ada saja yang berkata tidak baik. Jika yang baik saja masih dikritisi, apalagi yang tidak baik?
.
#SalamPenggunaSosmed
#Hakmuhakpublik
#SosialMediaTheNewWorld
#SalamInspirasi
Oleh : Maryam
Sosial Media sekarang sudah seperti alat yang wajib digunakan oleh setiap manusia diberbagai belahan dunia. Tak terkecuali orang-orang primitif yang mencoba pergi keluar. Apabila dia menemukan sosmed ini maka dia akan tertarik menggunakannya.
Sebenarnya untuk apa sosial media ini ada? Jika dilihat dari namanya saja sudah pasti kita tahu. Terdapat arti kata-kata yang semuanya menjurus ke publik. Kata "sosial" dan "media", dua hal yang tak pernah melibatkan diri sendiri saja. Akan selalu ada pihak-pihak lain yang terlibat.
Untuk apa digunakan? Pastinya untuk bersosialisasi. Sosial media hadir untuk mempermudah dan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang. Diharapkan dengan adanya alat ini, manusia dapat lebih menjangkau kehidupan sosial yang lebih luas dengan waktu yang cepat.
Namun apa yang terlihat sekarang? Dampak dari sosial media sungguh diluar ekspektasi. Begitu banyak yang terjadi dan seperti ada dunia baru tercipta. Dunia yang kita kenal dengan sebutan "dunia Maya". Dari sinilah terbuka hal-hal yang terjadi hari ini.
Dunia Maya merupakan dunia baru dengan orang-orang yang masih tetap sama. Didalam dunia tersebut terjadi interaksi yang seolah tak seperti biasanya. Banyak wajah-wajah dengan selimut berbeda tampil di dunia tersebut. Seolah-olah kita bukan kita di dunia maya.
Yang terdapat di dunia Maya pastilah sudah tersaring dengan kemauan kita. Tak mungkin kau mengumbar aibmu disana. Jikapun mungkin tetap akan kau oles sedemikian rupa aib tersebut agar terlihat iba dimata semuanya. Jika tadinya tujuan sosial media untuk mempermudah akses, malah membuat dunia tersendiri.
Disinilah mulai terjadi adanya eksistensi yang tumbuh. Sosial media jika kita lihat sekarang adalah untuk sebuah eksistensi diri. Benar atau tidak, kenyataan yang terjadi memang seperti itu. Apa yang kita lakukan di sosial media adalah untuk memperlihatkan siapa kita.
Semua yang termuat disosial media adalah hasil rekayasa si pengguna. Apa yang mau dia perlihatkan itulah yang dimuat. Akan ada bagian-bagian yang disembunyikan demi tercapainya tujuan eksistensi. Sudah dipoles sedemikian rupa saja tetap banyak hujatan yang membanjiri. Semakin hari hidup terasa lebih banyak dunia maya daripada di dunia nyata.
Terbukti dari semakin banyaknya kaum-kaum yang selalu mengomentari setiap yang dimuat oleh seseorang. Namun tak bisa disalahkan juga, karna itu adalah hal yang pasti terjadi jika dimuat. Logikanya jika kau memuat sesuatu di dunia Maya, pastinya kau tau bahwa itu bukan menjadi hak pribadi lagi melainkan hak publik. Dalam artian publik pasti akan memberi pandangan dan menyimpulkan sendiri tentang apa yang kita muat.
Oleh karena itu, daripada kita saling menyalahkan atas apa yang publik kritisi terkait apa yang kita muat. Alangkah lebih baik lagi jika digunakan untuk eksistensi diri yang bermanfaat. Walaupun akan selalu ada saja yang berkata tidak baik. Jika yang baik saja masih dikritisi, apalagi yang tidak baik?
.
#SalamPenggunaSosmed
#Hakmuhakpublik
#SosialMediaTheNewWorld
#SalamInspirasi
Masya Allah. Tulisan yang sangat bagua dengan gaya penyampaian yang apik dan enak dibaca.
BalasHapusKok saya bacanya kayak lg denger kamu ngomong nyerocos ya yem..
BalasHapusKarna kamu kenal saya -_-
Hapuscie cie cie
HapusApa nyambungnya pak hanz-_-
BalasHapusWaah masyaAllah, artikelnya menyadarkan diri bagi kita sebagai pengguna medsos, tuk seimbang dunia dan akhiratnya 😃 lanjutkan Sholehah, ditunggu post berikutnya 👍👍👍
BalasHapusSyukron kakaaaa
Hapus